Kamis, 07 Juni 2012

Monumen Bajra Sandhi


Bajra Sandhi, Sebuah Monumen Mengenang Perjuangan Rakyat Bali
Pada tahun 1981, Ir. Ida Bagus Gede Yadnya, memenangkan kompetisi arsitektur yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi untuk monumen Bajra Sandhi. Kompetisi ini adalah pemenang penghargaan dengan proyek bangunan monumen untuk mengenang perjuangan rakyat Bali.
Ida Bagus Mantra, mantan Gubernur Bali, adalah orang yang memulai proyek monument ini, dan monumen itu akan dibangun untuk mengenang kerja keras dan perjuangan heroik dari rakyat Bali sebelum dan sesudah kemerdekaan. Bagaimanapun proses pembangunan monumen ini juga semacam perjuangan. Proses pembangunan dimulai pada tahun 1981, tetapi sempat terhenti selama beberapa tahun. Monumen ini dibangun pada tahun 1987 dan dibuka serta disahkan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003. Tujuan dari monumen ini dibangun adalah untuk mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan Rakyat Bali dalam melawan penjajah dan agar generasi penerus dapat mengenang jasa dan pengorbanan terdahulunya. Monumen ini terdiri dari 33 diorama yang menggambarkan sejarah perjalanan dari masa prasejarah (300.000 SM) sampai jaman mengisi kemerdekaan antara tahun 1970 – 1975.
Monumen ini terletak di Niti Mandala, Renon, Denpasar, wilayah di mana sebagian besar kantor-kantor pemerintahan berada. Monumen ini berdiri anggun di tengah lapangan hijau yang biasanya digunakan oleh masyarakat untuk olahraga seperti jogging, sepak bola, dan bola basket selama sesi pagi atau sore hari, dan selalu penuh dengan orang yang melakukan kegiatan pada hari Minggu pagi.
Arsitektur monumen ini sangat unik, mengambil bentuk Bajra atau Genta, peralatan yang digunakan oleh Pandita Hindu selama upacara keagamaan. Hal ini juga merupakan simbol ikatan antara laki-laki dan perempuan yang menciptakan kemakmuran sesuai dengan epik yang bercerita tentang perjuangan para dewa untuk mendapatkan Tirta Amerta.
Setiap patung dan setiap ukiran di kompleks monumen memiliki arti tersendiri. Seluruh monumen melambangkan Gunung Mandara, di mana menurut epic Mahabarata, para dewa melakukan pertempuran dengan para raksasa memperebutkan Tirta Amerta. Arsitektur juga melambangkan nasionalisme dengan 17 gerbang utama, 8 pilar, dan ketinggian monumem mencapai 45 meter, untuk mencerminkan 17 Agustus 1945 yang merupakan hari kemerdekaan negara.
Memasuki monumen, dari bagian bawah anda harus menaiki tangga yang akan membawa anda ke sebuah taman, maka terdapat beberapa tangga lagi untuk masuk ke dalam dimana terdapat kolam ikan di dalamnya. Lalu terdepat beberapa tangga lain untuk sampai ke ruang utama di mana anda dapat melihat berbagai diorama yang menceritakan kisah kehidupan di Bali dari jaman batu sampai era kemerdekaan.
Banjra Sandhi memiliki ruang di bagian atas dimana hanya terdapat akses tangga di tengah kolam. Dari ruangan tersebut, anda dapat melihat rumput hijau lapangan, atap rumah, dan bangunan disekitarnya mendominasi pemandangan. Desain yang unik dari Bajra Sandhi menarik banyak pengunjung setiap hari, dan pameran seni seperti foto atau lukisan kompetisi sering berlangsung di ruang pameran.
Bahkan terdapat pemandangan yang lebih indah di luar ruang diorama, di mana anda dapat menikmati pemandangan sambil menikmati angin yang bertiup.

Bajra Sandhi sebuah  monumen
·         Bajra Sandhi, sebuah monumen yang berdiri megah di pusat pemerintahan propinsi Bali menjadi bagian dari rangkaian ‘City Tour’ yang sedang digalakkan Pemkot Denpasar.
·         Bentuknya yang menyerupai ‘Bajra’ (Genta), menunjukkan filosofi Hindu sangat kental dalam setiap sisi dari bangunan tersebut. Selain menjadi objek wisata, Bajra Sandhi juga ditujukan untuk membangun tingkat spiritual masyarakat Bali.
·         Bangunan yang terbagi atas 3 bagian ini, memiliki makna yang dalam pada setiap bagiannya.
·         Bangunan utama berbentuk Bajra. Pada lantai paling atas merupakan tempat yang paling tenang. Pada bagian yang dikelilingi jendela-jendela ini, kita bisa melihat pemandangan kota Denpasar. Tempat ini juga difungsikan untuk meditasi. Para pengunjung digiring untuk melepaskan kepenatan kesehariannya dan kembali kepada ketenangan alam. Untuk mencapai lantai ini, pengunjung harus menaiki 69 anak tangga melingkar yang cukup melelahkan.
·         Di bawah tangga melingkar, gemericik air yang dipenuhi ikan beraneka warna, membuat sejuk suasana. Pada bagian ini terdapat 33 diorama yang menceritakan tentang peradaban masyarakat Bali mulai dari jaman pra sejarah, jaman perjuangan merebut kemerdekaan hingga masa mengisi kemerdekaan. Melalui diorama ini, diharapkan para pengunjung tidak meninggalkan sejarah panjang dari para leluhur mereka. Dengan iringan musik tradisional Bali, pengunjung diajak kembali ke masa-masa peradaban masa lalu. Dalam keheningan tersebut, pengunjung dapat merasakan pengorbanan dari para leluhur yang mewariskan peradaban serta semangat juang yang tanpa pamrih.
·         Fasilitas lain juga ikut melengkapi bangunan ini seperti ruang pertemuan, ruang pameran, ruang baca, kios kerajinan serta ruang administrasi pengelola monumen.
·         Pada bagian luar dari bangunan utama, di bawah tangga masuk, kita juga menjumpai kolam yang luas dengan ikan-ikan hias yang beraneka ragam. Di empat penjuru, terdapat bale bengong untuk peristirahatan wisatawan setelah menikmati keindahan bagian dalam ruangan.
·         Di sisi paling luar terdapat lapangan yang sangat luas, dengan fasilitas untuk berolahraga bagi masyarakat. Sangat cocok untuk tempat berjalan santai sambil melepas lelah. Pada hari libur, lapangan penuh dengan kegiatan masyarakat yang berolah raga dan berekreasi.
·         Monumen cantik dan sarat makna ini bisa dikunjungi setiap hari, dari pukul 08.30 – 17.00 Wita kecuali hari raya besar keagamaan di Bali, dengan tiket masuk Rp 2.000 per orang untuk dewasa dan Rp 1.000 per orang untuk anak-anak.
·         Setelah mengunjungi Bajra Sandhi, pengunjung dapat meneruskan paket City Tour menuju gedung DPRD Bali, Werdhi Budaya (Art Centre), pasar tradisional Badung, museum etnografis Bali, pasar burung Satria serta puri Jero Kuta.
Arsitektur Monumen

Pastinya terkagum-kagum ketika melihat monumen yang letaknya di Niti, Mandala Renon ini. Disamping arsiteknya yang sangat unik yaitu menyerupai bentuk Bajra atau lonceng* yang digunakan oleh umat hindu bali dalam upacara keagamaan, Monumen ini juga menyimpan makna kemerdekaan RI, hal ini bisa diketahui dengan melihat sisi bangunan gerbangnya yang berjumlah 17 dan 8 pilar serta ketinggian monumen barja yang mencapai 45 meter. Luar biasa!, bukan?
Tak kalah menarik pemandangan alam disekitar monumen yang begitu menawan, pastinya membuat para wisatawan sangat menikmati perjalanan wisatanya, apalagi bersama keluarga dan orang yang disayangi.


3 komentar: