Bajra Sandhi, Sebuah Monumen Mengenang
Perjuangan Rakyat Bali
Pada tahun 1981, Ir. Ida Bagus Gede Yadnya, memenangkan
kompetisi arsitektur yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi untuk
monumen Bajra Sandhi. Kompetisi ini adalah pemenang penghargaan dengan proyek
bangunan monumen untuk mengenang perjuangan rakyat Bali.
Ida Bagus Mantra, mantan Gubernur Bali, adalah orang yang
memulai proyek monument ini, dan monumen itu akan dibangun untuk mengenang
kerja keras dan perjuangan heroik dari rakyat Bali sebelum dan sesudah
kemerdekaan. Bagaimanapun proses pembangunan monumen ini juga semacam
perjuangan. Proses pembangunan dimulai pada tahun 1981, tetapi sempat terhenti
selama beberapa tahun. Monumen
ini dibangun pada tahun 1987 dan dibuka serta disahkan oleh Presiden Megawati
Soekarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003. Tujuan dari monumen ini dibangun
adalah untuk mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan Rakyat Bali dalam
melawan penjajah dan agar generasi penerus dapat mengenang jasa dan pengorbanan
terdahulunya. Monumen ini terdiri dari 33 diorama yang menggambarkan sejarah
perjalanan dari masa prasejarah (300.000 SM) sampai jaman mengisi kemerdekaan antara
tahun 1970 – 1975.
Monumen ini terletak di Niti Mandala, Renon, Denpasar,
wilayah di mana sebagian besar kantor-kantor pemerintahan berada. Monumen ini
berdiri anggun di tengah lapangan hijau yang biasanya digunakan oleh masyarakat
untuk olahraga seperti jogging, sepak bola, dan bola basket selama sesi pagi
atau sore hari, dan selalu penuh dengan orang yang melakukan kegiatan pada hari
Minggu pagi.
Arsitektur monumen ini sangat unik, mengambil bentuk Bajra
atau Genta, peralatan yang digunakan oleh Pandita Hindu selama upacara
keagamaan. Hal ini juga merupakan simbol ikatan antara laki-laki dan perempuan
yang menciptakan kemakmuran sesuai dengan epik yang bercerita tentang
perjuangan para dewa untuk mendapatkan Tirta Amerta.
Setiap patung dan setiap ukiran di kompleks monumen memiliki
arti tersendiri. Seluruh monumen melambangkan Gunung Mandara, di mana menurut
epic Mahabarata, para dewa melakukan pertempuran dengan para raksasa
memperebutkan Tirta Amerta. Arsitektur juga melambangkan nasionalisme dengan 17
gerbang utama, 8 pilar, dan ketinggian monumem mencapai 45 meter, untuk
mencerminkan 17 Agustus 1945 yang merupakan hari kemerdekaan negara.
Memasuki monumen, dari bagian bawah anda harus menaiki
tangga yang akan membawa anda ke sebuah taman, maka terdapat beberapa tangga
lagi untuk masuk ke dalam dimana terdapat kolam ikan di dalamnya. Lalu terdepat
beberapa tangga lain untuk sampai ke ruang utama di mana anda dapat melihat
berbagai diorama yang menceritakan kisah kehidupan di Bali dari jaman batu
sampai era kemerdekaan.
Banjra Sandhi memiliki ruang di bagian atas dimana hanya
terdapat akses tangga di tengah kolam. Dari ruangan tersebut, anda dapat
melihat rumput hijau lapangan, atap rumah, dan bangunan disekitarnya
mendominasi pemandangan. Desain yang unik dari Bajra Sandhi menarik banyak
pengunjung setiap hari, dan pameran seni seperti foto atau lukisan kompetisi
sering berlangsung di ruang pameran.
Bahkan
terdapat pemandangan yang lebih indah di luar ruang diorama, di mana anda dapat
menikmati pemandangan sambil menikmati angin yang bertiup.
·
Bajra
Sandhi, sebuah monumen yang berdiri megah di pusat pemerintahan propinsi Bali
menjadi bagian dari rangkaian ‘City Tour’ yang sedang digalakkan Pemkot
Denpasar.
·
Bentuknya
yang menyerupai ‘Bajra’ (Genta), menunjukkan filosofi Hindu sangat kental dalam
setiap sisi dari bangunan tersebut. Selain menjadi objek wisata, Bajra Sandhi
juga ditujukan untuk membangun tingkat spiritual masyarakat Bali.
·
Bangunan
yang terbagi atas 3 bagian ini, memiliki makna yang dalam pada setiap bagiannya.
·
Bangunan
utama berbentuk Bajra. Pada lantai paling atas merupakan tempat yang paling
tenang. Pada bagian yang dikelilingi jendela-jendela ini, kita bisa melihat
pemandangan kota Denpasar. Tempat ini juga difungsikan untuk meditasi. Para
pengunjung digiring untuk melepaskan kepenatan kesehariannya dan kembali kepada
ketenangan alam. Untuk mencapai lantai ini, pengunjung harus menaiki 69 anak
tangga melingkar yang cukup melelahkan.
·
Di
bawah tangga melingkar, gemericik air yang dipenuhi ikan beraneka warna,
membuat sejuk suasana. Pada bagian ini terdapat 33 diorama yang menceritakan
tentang peradaban masyarakat Bali mulai dari jaman pra sejarah, jaman
perjuangan merebut kemerdekaan hingga masa mengisi kemerdekaan. Melalui diorama
ini, diharapkan para pengunjung tidak meninggalkan sejarah panjang dari para
leluhur mereka. Dengan iringan musik tradisional Bali, pengunjung diajak
kembali ke masa-masa peradaban masa lalu. Dalam keheningan tersebut, pengunjung
dapat merasakan pengorbanan dari para leluhur yang mewariskan peradaban serta
semangat juang yang tanpa pamrih.
·
Fasilitas
lain juga ikut melengkapi bangunan ini seperti ruang pertemuan, ruang pameran,
ruang baca, kios kerajinan serta ruang administrasi pengelola monumen.
·
Pada
bagian luar dari bangunan utama, di bawah tangga masuk, kita juga menjumpai
kolam yang luas dengan ikan-ikan hias yang beraneka ragam. Di empat penjuru,
terdapat bale bengong untuk peristirahatan wisatawan setelah menikmati
keindahan bagian dalam ruangan.
·
Di
sisi paling luar terdapat lapangan yang sangat luas, dengan fasilitas untuk
berolahraga bagi masyarakat. Sangat cocok untuk tempat berjalan santai sambil
melepas lelah. Pada hari libur, lapangan penuh dengan kegiatan masyarakat yang
berolah raga dan berekreasi.
·
Monumen
cantik dan sarat makna ini bisa dikunjungi setiap hari, dari pukul 08.30 –
17.00 Wita kecuali hari raya besar keagamaan di Bali, dengan tiket masuk Rp
2.000 per orang untuk dewasa dan Rp 1.000 per orang untuk anak-anak.
·
Setelah
mengunjungi Bajra Sandhi, pengunjung dapat meneruskan paket City Tour menuju
gedung DPRD Bali, Werdhi Budaya (Art Centre), pasar tradisional Badung, museum
etnografis Bali, pasar burung Satria serta puri Jero Kuta.
Arsitektur Monumen
Pastinya
terkagum-kagum ketika melihat monumen yang letaknya di Niti, Mandala Renon ini.
Disamping arsiteknya yang sangat unik yaitu menyerupai bentuk Bajra atau
lonceng* yang digunakan oleh umat hindu bali dalam upacara keagamaan, Monumen
ini juga menyimpan makna kemerdekaan RI, hal ini bisa diketahui dengan melihat
sisi bangunan gerbangnya yang berjumlah 17 dan 8 pilar serta ketinggian monumen
barja yang mencapai 45 meter. Luar biasa!, bukan?
Tak
kalah menarik pemandangan alam disekitar monumen yang begitu menawan, pastinya
membuat para wisatawan sangat menikmati perjalanan wisatanya, apalagi bersama
keluarga dan orang yang disayangi.
sangat membantu terimakasih :)
BalasHapusMau nanya bahan dan alat pembuatan bajra sandhi apa ya
BalasHapusIya
Hapus